Salah satu yang dapat meneguhkan keyakinan itu adalah Ilmu Pengetahuan. Tingkat Keyakinan seseorang ditentukan oleh seberapa Ilmu Pengetahuannya. Untuk ini Allah SWT mencela orang yang membantah keberadaan-Nya karena kesombongan dan untuk menyesatkan orang lain dua kali dalam al Qur’an:
Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat,
Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya
(QS. Al Hajj (22): 3 & 8)
Maksud membantah tentang Allah ialah membantah sifat-sifat dan kekuasaan Allah, misalnya dengan mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu adalah puteri- puteri Allah dan Al Quran itu adalah dongengan orang- orang dahulu dan bahwa Allah tidak kuasa menghidupkan orang-orang yang sudah mati dan telah menjadi tanah. Sedangkan maksud yang bercahaya ialah: yang menjelaskan antara yang hak dan yang batil.
Maka bagaimana kita mencari Ilmu Pengetahuan tersebut? Apakah harus kuliah hingga mencapai Doktor, harus bekerja sebagai guru atau dosen? Tidak usah jauh–jauh, al Qur’an sudah menyediakannya melimpah untuk kita pelajari dan renungi.
Tentunya sangat banyak ayat – ayat ilmu pengetahuan atau Sains yang bertebaran dalam al Qur’an. Muhammad Kamil Abdushshamad dalam bukunya: Mukjizat Ilmiah Dalam Al Qur’an yang hingga dibeli dan didistribusikan oleh Departemen Pendidikan Nasional, telah menyajikan sedikitnya 200 ayat Sains dalam al Qur’an. Belum lagi karya – karya dari Harun Yahya yang telah mendunia atau Agus Mustofa yang telah menasional. Maka dalam buku ini hanya disajikan beberapa darinya yang penulis harap sesuai dengan kekurangyakinan anda akan hidup atau Nikmat pemberian Allah.
